Untuk tulisan ini, kami memilih istilah “grounding” karena dirasa akan lebih sesuai dengan penamaan dari komponen-komponen instalasinya.
Dalam suatu instalasi listrik rumah, grounding
wajib dipasang sebagai bagian keselamatan bagi instalasi listrik rumah
itu sendiri. Akan tetapi, sebagian besar masyarakat masih kurang
memahami seberapa penting fungsi grounding ini.
Kalaupun mengerti, mungkin saja tidak banyak yang tahu parameter apa yang harus diperhatikan sebagai justifikasi apakah system grounding yang terpasang sudah baik atau belum. Untuk itu marilah kita nikmati artikel ini lebih dalam lagi.
Pengertian Grounding
Dari situs Wikipedia, dijelaskan bahwa grounding adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung ke bumi. Dipasangnya koneksi grounding
pada instalasi listrik adalah sebagai pencegahan terjadinya kontak
antara makhluk hidup dengan tegangan listrik berbahaya yang terekspos
akibat terjadi kegagalan isolasi. Anda bisa baca juga artikel “Tersengat listrik” untuk menambah pemahaman.
Dalam PUIL 2000 (PUIL : Persyaratan Umum
Instalasi Listrik, saat ini edisi terakhir adalah tahun 2000), dipakai
istilah pembumian, dan memiliki pengertian sebagai “penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan bumi menurut cara tertentu”
(PUIL adalah ketentuan atau persyaratan
teknis yang diterapkan di Indonesia, dengan mengacu kepada standard
internasional, dan dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan
instalasi listrik)
Pun, koneksi ke tanah dapat juga
membatasi kenaikan dari tegangan listrik statis ketika menangani produk
yang mudah terbakar atau ketika memperbaiki perangkat elektronik.
Contohnya adalah saat pengisian BBM di SPBU dari truk tangki pengangkut
ke tangki penyimpanan SPBU, dimana truk tangki itu harus disambungkan
kabel grounding agar mencegah timbulnya listrik statis yang dapat menimbulkan percikan api sehingga mengakibatkan kebakaran.
Pengertian listrik statis secara singkat
adalah kumpulan muatan listrik yang terdiri dari unsur positif dan
negatif, dalam keadaan “diam” (secara teknis elektron bergerak
mengelilingi inti atom) dan dapat secara tiba-tiba bergerak atau terjadi
loncatan bila didekati oleh suatu unsur penghantar listrik seperti
logam atau kabel listrik. Loncatan ini kadang-kadang dapat menimbulkan
percikan api bila muatannya besar. Contoh paling mudah adalah petir.
Fungsi Grounding
Sebagai bagian dari proteksi instalasi listrik rumah, grounding ini mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :
-
Untuk tujuan keselamatan, seperti yang dijelaskan sebelumnya, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi tegangan listrik yang timbul akibat kegagalan isolasi dari system kelistrikan atau peralatan listrik. Contohnya, bila suatu saat kita menggunakan setrika listrik dan terjadi tegangan yang bocor dari elemen pemanas di dalam setrika tersebut, maka tegangan yang bocor tersebut akan mengalir langsung ke bumi melalui penghantar grounding. Dan kita sebagai pengguna akan aman dari bahaya kesetrum. Perlu diingat, peristiwa kesetrum terjadi bila ada arus listrik yang mengalir dalam tubuh kita.
-
Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. Dalam prakteknya, pemasangan grounding untuk instalasi penangkal petir dan instalasi listrik rumah harus dipisahkan.
-
Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
Bila ditinjau lebih luas lagi, pengertian dan fungsi grounding
akan berbeda bila diterapkan pada system transmisi tenaga listrik,
tujuan pengukuran, pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa.
-
Untuk rangkaian system transmisi tenaga listrik yang besar, bumi itu sendiri dapat digunakan sebagai salah satu penghantar bagi jalur kembali dari rangkaian tersebut, dimana dapat menghemat biaya bila dibandingkan pemasangan satu penghantar fisik sebagai saluran kembali. Perlu diketahui, arus listrik yang mengalir ke beban akan mengalir kembali ke sumber arus listrik tersebut. Karena itu, kabel listrik di peralatan listrik rumah mempunyai minimal 2 penghantar, dimana salah satu mengalir dari sumber listrik ke beban dan satunya lagi berfungsi sebagai penghantar balik.
-
Untuk tujuan pengukuran, bumi dapat berperan sebagai tegangan referensi yang relatif cukup konstan untuk melakukan pengukuran sumber tegangan lain.
-
Pada pesawat terbang, saat beroperasi tentu tidak memiliki koneksi fisik yang langsung ke bumi. Karena itu pada pesawat udara, terdapat suatu konduktor besar yang berfungsi sama seperti grounding, sebagai jalur kembali dari berbagai arus listrik. Selain itu pesawat udara memiliki static discharge system yang dipasang pada ujung-ujung sayap, yang gunanya membuang kembali ke udara muatan listrik yang timbul akibat gesekan dengan angkasa saat terbang, sehingga pesawat aman dari sambaran petir.
0 komentar:
Posting Komentar